Roemah Az Zahra on Facebook

Assalamualaikum Bunda n’ Sista …. Selamat Datang di blog Roemah Az Zahra …. Happy Shopping ….

Minggu, 29 Desember 2013

Istriku Tidak Cantik (inspiration of today)


Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.

Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.

Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong.

Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.

Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah.

Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.

Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.

Jumat, 20 Desember 2013

Memulai Bisnis Bersama Pak Ustad

Setiap orang pasti sudah kenal ustad yang satu ini. Yups ... Ustad Yusuf Mansyur ato biasa dikenal dengan ustad YM adalah salah satu ustad yang memiliki banyak jamaah di Indonesia. Orang2 mengenal beliau sebagai "Ustad Shadaqah" .... Yups ... dalam setiap ceramah yang beliau lakukan selalu diselipkan dengan pesan untuk kita semua bersadaqah ... Beliau berkata ... bahwa dengan kita rajin bersadaqah ... INSYA ALLAH akan dapat dijadikan sebagai PEMBUKA PINTU RIZQI kita semua... Hmmm ... apabila kita mencerna itu semua ... memang benar semua adanya ... SADAQAH dapat dijadkikan sebagai PEMBUKA PINTU RIZQI kita semua. Bbahkan di dalam ALQUR'AN pun juga diterangkan ..... " Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti dengan sebiji / sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada tiap-tiap tangkai  pula ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surah Al Baqarah Ayat 261". Dari ayat itu akan kita ketahui .... dengan kita semua bersadaqah ... INSYA ALLAH akan dilipatgandakan RIZQI yang kita terima ....

Kembali ke pak ustad, disamping dikenal sebagai seorang mubalig ... Ustad Yusuf Mansyur juga dikenal sebagai seorang entrepreneur ... telah banyak jenis usaha yang dihasilkan oleh beliau ... Dalam menjalankan usahanya ... beliau tidak pernah lepas dari konsep yang selama ini dijalankannya .... yaitu konsep SADAQAH .... dan dalam menjalankan usahanya ... beliau selalu menekankan kepada kemaslahatan umat .... Ada sebuah niat luhur dari beliau dalam mengembangkan usaha yang dijalankannya .... beliau menginginkan ..... apa yang dijalankannya dapat memberikan KEMAKMURAN untuk UMAT ...

Salah satu usaha terakhir yang sedang beliau jalankan adalah usaha pembayaran multipayment dengan menggunakan konsep multi level marketing. Beliau mengendalikan usaha ini dibawah bendera PT Veritera Sentosa Internasional. Orang2 mengenal usaha ini dengan nama VSI. VSI adalah sebuah salah satu bentuk usaha pembayaran multipayment atau orang lebih mengenalnya dengan PPOB (Payment Point Online Bank). PPOB atau Payment Point Online Bank adalah istilah yang sering digunakan oleh penyedia jasa pembayaran secara online terhubung dengan internet yang menggunakan jasa bank. Selain fungsi utama sebagai tempat penyimpanan uang/tabungann dan menyalurkan dana kredit, bank juga melayani pembayaran tagihan PLN, Telkom, Air PDAM, Leasing, dan sebagainya. Sekarang ini layanan PPOB dapat dengan mudah ditemukan di setiap daerah. Bisnis loket PPOB memberi kemudahan kepada para pelanggan (customer) untuk membayar tagihan, biaya langganan, atau kewajiban-kewajiban lainnya tanpa harus jauh-jauh pergi ke perusahaan terkait.

Meskipun telah sangat mengefisienkan proses pembayaran, trend bisnis loket PPOB semakin lama akan semakin tergantikan oleh sistem POP (Personal Online Payment) dimana pelanggan tidak perlu lagi keluar rumah untuk membayarkan kewajibannya. Pembayaran dapat diselesaikan hanya melalui handphone miliknya. Dengan mengggunakan konsep tersebut, maka VSI menciptakan sebuah software yang bernama Veritera Pay atau dikenal dengan nama V-PAY.  Dengan Veritra Pay ini para mitra cukup menjalankan aplikasi V-PAY dan memilih menu pembayaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Tidak hanya terbatas pada pembayaran kewajiban pribadi, pelanggan juga bisa membayarkan tagihan orang lain. Dengan kata lain Veritra Pay bisa menjadi alat bisnis yang canggih untuk para mitra V-PAY.

Dalam usaha yang dijalankan oleh Ustad Yusuf Mansyur ini, kemudian dikembangkan dengan konsep sistem jejaring atau komunitas. Dimana para mitra VSI dapat merekrut orang lain untuk dijadikan sebagai mitra dalam mengembangkan usaha ini. Dari usaha merekrut inilah para mitra VSI akan mendapatkan REWARD berupa CASHBACK dalam bentuk UANG TUNAI dan DEPOSIT yang dapat digunakan untuk menjalankan TRANSAKSI PEMBAYARAN MULTIPAYMENT tersebut. Jadi dapat dikatakan .... semua mitra akan mendapatkan manfaat dari usaha ini. Kalaupun kita tidak merekrut orang untuk menjadi MITRA .... kita akan dapat tetap menjalankan usaha ini dengan mengembangkan bisnis pembayaran multipayment. Intinya .... semua dikembalikan kepada para mitra VSI itu sendiri .... Semakin kita aktif dalam menjalankan usaha ... maka akan semakin besar REWARD yang dapat kita terima.

Awal mula ketika gw dikenalkan dengan bisnis ini .... gw tidaklah terlau tertarik ... Seperti kita ketahui semua ... sudah banyak bisnis yang berbasis jejaring yang pada akhirnya tidak banyak memberikan manfaat bagi para pelakunya .... Tetapi setelah mempelajari lebih mendalam konsep bisnis yang diterapkan oleh pak Ustad .... saya menjadi YAKIN ... INSYA ALLAH usaha ini akan terus bertumbuh dan berkembang menjadi besar. Terlebih lagi apabila kita semua memahami NIAT LUHUR dari pak ustad yang ingin  memberdayakan umat. Kalo tidak KITA yang memulai .... SIAPA LAGI yang akan MEMULAI ..... INSYA ALLAH BERKAH ..... SESUATU YANG BAIK TENTUNYA AKAN BERBUAH MENJADI KEBAIKAN .......

Jumat, 13 Desember 2013

Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah

Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.

Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.
Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.


Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.
Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)

Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab
Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)
Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”
Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.
8. Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.
Kembalilah ke Rumahmu
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:
1. Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
2. Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
3. Wanita tidak berkewajiban berjihad.

Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.
Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
1. Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
2. Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
3. Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.
Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.

Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah

Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.
Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.
Allah berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
1. Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
2. Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
3. Berjalan dengan dibuat-buat.
4. Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
5. Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.

Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita

Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)
Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.

Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.
Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
1. Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
2. Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
3. Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.

Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan.

Jumat, 06 Desember 2013

Hadits Nabi Seputar Hijab (2)

Pembaca yang budiman…
Hadits nabi shallallohu ‘alaihi wasallam yang lainnya, yang berbicara tentang masalah hijab adalah sebagai berikut,
 عن أم المؤمنين عائشة قالت: يرحم الله نسآء المهاجرات الأول, لما نزلت: (وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ) شققن مروطهن فاختمرن بها
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, “Semoga Allah merahmati para wanita generasi pertama yang ikut melakukan hijrah, manakala turun ayat, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka”, mereka segera merobek baju mantel mereka, untuk kemudian menjadikannya sebagai penutup muka mereka”. (HR. imam Bukhari, Abu Daud, Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya, Hakim, Baihaqi dan yang lainnya).
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah di dalam kitabnya “Fath al-Bârî ” (8/490) berkata, “Makna ucapan Aisyah “fakhtamarna” di sini adalah, mereka menutup muka muka mereka”.
Syeikh Muhammad Amin rahimahullah di dalam kitabnya “Adhwâ’ al- Bayân” berkata, “Hadis sahih ini sangat jelas menyatakan, bahwa para wanita sahabat Rasulullah radhiyallâhu’anhunna tersebut memahami benar, bahwasanya makna firman Allah Ta’ala, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka” di sini, adalah mereka wajib menutupi muka-muka mereka, dan mereka pun merobek kain sarung mereka untuk dijadikan sebagai kerudung. Artinya, mereka menggunakan sarung mereka itu untuk menutupi muka-muka mereka. Hal itu dilakukan tiada lain, sebagai bentuk pengabdian terhadap perintah Allah Ta’ala dalam firman-Nya, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka”, yang di dalamnya terkandung perintah bagi para wanita itu, agar menutupi muka-muka mereka.
Dengan demikian, seorang yang adil akan merasa yakin, bahwa berhijab dan menutup muka bagi wanita, terhadap penglihatan laki-laki yang bukan mahromnya, adalah berdasarkan hadits sahih yang menjelaskan ayat al-Qur’an tentang masalah hijab ini. Dan, sungguh Aisyah radhiallahu ‘anha telah memuji para wanita yang dengan bergegas melaksanakan perintah-perintah Allah Ta’ala yang termuat dalam kitab-Nya, al-Qur’an al-Karim.
Dan sebagaimana dimaklumi, bahwa para wanita tersebut tidak memahami cara menutup muka sesuai perintah ayat, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka”, kecuali setelah mendapat penjelasan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal itu, mengingat pada waktu itu, beliau masih hidup, dan para wanita tersebut dapat menanyakan kepada beliau semua permasalahan yang pelik bagi mereka dalam agama mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَانُزِّلَ إِلَيْهِمْ
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka”.(QS. an-Nahl:44)
Maka, tidak mungkin bagi para wanita tersebut menafsirkan ayat tentang hijab ini menurut pemikiran mereka sendiri. Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam kitabnya “Fath al-Bârî” berkata,”Ibnu Abi Hatim melalui jalur Abdullah bin Utsman bin Khutsaim, meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan tentang hal ini dari Shafiyah radhiallahu ‘anha. Lafazh hadis tersebut,
ذَكَرْنَا عِنْدَ عَائِشَة نِسآءَ قُرَيْشٍ وَفَضْلَهُنَّ فَقَالَتْ: إِنَّ نِسآءَ قُرَيْشٍ لَفُضَلآءُ, وَلَكنِّيْ وَاللهِ ما رأيت أفضل من نسآء الأنصار: أشدّ تصديقاً بكتاب الله ولا إيماناً بالتنـزيل, لقد أنزلت سورة النور: (وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ), فانقلب رجالهن إليهن يتلون عليهن ما أنزل فيها, ما منهنّ امرأة إلاّ قامت إلى مرطها فأصبحن يصلين الصبح معتجرات كأن على رؤوسهن الغربان
“Kami telah menuturkan kepada Aisyah radhiallahu ‘anha mengenai keadaan dan keutamaan wanita-wanita suku Quraisy, lalu ia berkata, “Sungguh wanita-wanita Quraisy itu sangat mulia. Namun, demi Allah, aku belum pernah melihat yang lebih mulia dari pada wanita kaum Anshar. Mereka sangat membenarkan dan meyakini kebenaran al-Qur’an. Sungguh tatkala diturunkan ayat, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka”, lalu para suami mereka pulang menemui mereka untuk membacakan ayat ini, maka semua wanita itu pun bergegas meraih kain mantelnya masing-masing, lalu menunaikan shalat subuh dalam keadaan berkerudung seolah di atas kepala mereka terdapat burung gagak”.
Sebagaimana hal ini telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari terdahulu. Oleh karenanya, Aisyah radhiallhu ‘anha dengan segudang ilmu, pemahaman agama dan ketakwaan yang dimilikinya, seketika memuji para wanita kalangan Anshar tersebut dengan pujian yang maha agung ini. Lalu, Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan bahwasanya dirinya belum pernah melihat wanita yang membenarkan dan meyakini kebenaran al-Qur’an melebihi mereka.
Hadits ini juga merupakan dalil yang sangat jelas yang menyatakan, bahwa pemahaman wanita Anshar mengenai keharusan menutup muka, yang bersumber dari pemahaman terhadap firman Allah ta’ala, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka”, adalah sebagai bentuk keyakinan dan keimanan mereka terhadap al-Qur’an. Hal semacam itu bisa dengan mudah diketahui, karena ketika mereka menutup tubuh dan muka mereka dari penglihatan laki-laki lain, berarti pada saat itu, mereka telah membenarkan dan meyakini kebenaran al-Qur’an.
Hanya saja yang paling mengherankan dari perkataan orang yang mengklaim diri sebagai orang pintar dan intelek, bahwasanya tidak ada satu pun dalil dalam al-Qur’an maupun sunnah, yang menyatakan tentang kewajiban wanita untuk menutup muka dari penglihatan laki-laki lain. Padahal, para sahabat wanita telah melakukan hal itu sebagai bentuk implementasi dan keimanan mereka terhadap perintah Allah ta’ala, yang tertera di dalam kitab al-Qur’an. Artinya, kewajiban wanita untuk menutup mukanya dari penglihatan laki-laki lain itu, telah ditetapkan di dalam hadits sahih, yang telah disebutkan oleh imam Bukhari rahimahullah pada pembahasan terdahulu. Dan, hadis ini merupakan dalil teragung dan paling jelas, yang mengungkapkan tentang keharusan atau kewajiban hijab bagi semua wanita muslimah”. (Lihat kitab “Adhwâ’ al-Bayân”: 6/ 594-595)  Wallohu a’lam
Sumber :   حراسة الفضيلة, syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaed, semoga Alloh merahmatinya. (Abu Umair

Selasa, 03 Desember 2013

Sudahkah Tidak Aman Jasa Pengiriman di Indonesia ? ....

Apa yang kami tulis ini adalah pengalaman kami tentang pelayanan jasa pengiriman di Indonesia. Kami sungguh kaget ketika ada salah satu customer kami yang mengabarkan kepada kami,  bahwa kiriman barang dari kami ada yang hilang. Kami sungguh tidak percaya, bagaimana barang yang terbungkus rapat bisa hilang pada saat pengiriman. Ada apakah dengan jasa pengiriman kita ? Dimanakah barang kami hilang ?

Kejadian yang kami alami ini bukanlah kejadian satu2nya yang pernah terjadi. Kami jadi teringat twitter dari salah satu artis ternama di negeri ini, Agnes Monica ... lewat account twitternya, dia sempat berkicau di dunia maya. Dalam kicauannya dia mengungkapkan bahwa dia telah kehilangan salah barang berharga miliknya di bagasi bandara Internasional Soekarno Hatta. Dia memenemukan bahwa tas miliknya telah dibongkar paksa oleh oknum di bandara tanpa ijin. Kejadian serupa juga terjadi pada salah satu sahabat kami. Kebetulan dia baru saja pulang berlibur dari Singapura, pada waktu itu dia meletakkan beberapa jam tangan yang baru dibelinya di dalam tas yang masuk di bagasi pesawat. Dia sangat terkejut ketika mendapati barang2 yang baru dibelinya hilang tidak berbekas di tas yang diletakkan di dalam bagasi pesawat. Sungguh sebuah kejadian yang SANGAT MEMALUKAN .... sudah TIDAK ADA lagi keamanan di BAGASI BANDARA di negeri ini.

Melihat dua kejadian di atas, kami jadi berpikir. Apakah ada kemungkinan barang kami juga HILANG di BAGASI BANDARA ... Apabila melihat kondisi paket yang diterima oleh customer kami, telah terjadi pembongkaran paksa pada paket kami. Hal ini terlihat pada rusaknya pembungkus bagian dalam dari paket kami. Kami hanya dapat mengelus dada .... SUDAH TIDAK AMANKAH jasa pengiriman di negeri ini .... hanya ANDA semua yang dapat menjawabnya .....

Senin, 02 Desember 2013

Hadist Nabi Seputar Hijab (1)

Pembaca yang budiman…
Adapun dalil-dalil yang berasal dari sunnah Rasulullah sangat bervariasi dan banyak. Ada yang secara jelas menyatakan perintah untuk menutup muka. Ada yang memerintahkan agar mengenakan jilbab setiap kali keluar rumah. Ada yang memerintahkan untuk menutup kedua telapak kaki dan melonggarkan pakaian supaya dapat menutupinya. Ada yang menyatakan bahwasanya wanita adalah aurat dan oleh karenanya maka harus ditutupi. Ada yang menjelaskan larangan khalwat (berduaan) dan menemui wanita. Dan, ada pula yang membahas tentang rukhsah atau keringanan bagi seorang yang meminang untuk melihat wanita pinangannya. Begitulah, berbagai sudut pembahasan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang bertujuan menjaga dan melindungi kesucian, sifat malu, ghaîrah dan kesopanan bagi para wanita yang beriman.
Sedang rangkaian petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut antara lain, adalah:
1. عن أم المؤمنين عائشة قالت: كان الركبان يمرّون بنا ونحن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم محرمات فإذا حاذوا بنا سدلت إحدانا جلبابها من رأسها على وجهها فإذا جاوزنا كشفناه
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Terdapat rombongan yang melewati kami, sementara kami kala itu bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang melaksanakan ihram. Jika mereka berpapasan dengan kami, maka salah satu di antara kami menutupkan jilbabnya dari kepalanya ke mukanya. Lalu jika mereka telah melewati kami, kami pun membukanya kembali.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Daruquthni dan Baihaqi).
Hadis ini sebagai penjelasan sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha, yang menceritakan keadaan wanita-wanita sahabat Rasulullah radhiyallâhu’anhunna yang sedang menunaikan ibadah ihram bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya yang berkenaan dengan adanya dua kewajiban yang saling bertentangan. Kewajiban-kewajiban tersebut di antaranya adalah kewajiban bagi seorang wanita yang beriman untuk menutup muka, dan kewajiban membuka muka bagi wanita yang sedang menunaikan ibadah ihram. Jika wanita yang sedang ihram tersebut terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya, maka pada saat itu, ia wajib menutupi mukanya. Namun, jika bersamanya tidak terdapat laki-laki yang bukan muhrimnya, maka ia pun wajib membuka mukanya, sebagai keharusan yang mesti dilakukannya ketika menunaikan ibadah ihram. Dan, Alhamdulillah, hadist ini dengan sangat jelas menyatakan kewajiban bagi semua wanita yang beriman, untuk memakai hijab.
Ayat ini berlaku untuk umum, sebagaimana yang ada dalam tafsir ayat ke-53 dari surat al-Ahzâb. Kemudian, dikuatkan pula oleh hadis berikut ini.
2. عن أسماء بنت أبي بكر قالت: كناّ نغطّي وجوهنا من الرّجال وكنّا نمتشط قبل ذلك في الإحرام
Diriwayatkan dari Asma binti Abi Bakar radhiallahu ’anha, ia berkata, “Kami menutup muka-muka kami dari penglihatan kaum laki-laki, dan kami menyisir rambut kami terlebih dahulu ketika hendak melakukan ibadah ihram”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim, lalu Hakim berkata, “Hadis ini sahih berdasarkan syarat imam Bukhari dan Muslim”, dan diperkuat oleh imam Dzahabi). Wallohu a’lam bersambung, insyaa Alloh

Minggu, 01 Desember 2013

Indahnya Beristrikan Wanita Sholehah

Hari itu merupakan hari bahagiaku, alhamdulillah. Aku telah menyempurnakan separo dienku: menikah. Aku benar-benar bahagia sehingga tak lupa setiap sepertiga malam terakhir aku mengucap puji syukur kepada-Nya.

Hari demi hari pun aku lalui dengan kebahagiaan bersama istri tercintaku. Aku tidak menyangka, begitu sayangnya Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadaku dengan memberikan seorang pendamping yang setiap waktu selalu mengingatkanku ketika aku lalai kepada-Nya. Wajahnya yang tertutup cadar, menambah hatiku tenang.

Yang lebih bersyukur lagi, hatiku terasa tenteram ketika harus meninggalkan istri untuk bekerja. Saat pergi dan pulang kerja, senyuman indahnya selalu menyambutku sebelum aku berucap salam. Bahkan, sampai saat ini aku belum bisa mendahului ucapan salamnya karena selalu terdahului olehnya. Subhanallah.

Wida, begitulah nama istri shalihahku. Usianya lebih tua dua tahun dari aku. Sekalipun usianya lebih tua, dia belum pernah berkata lebih keras daripada perkataanku. Setiap yang aku perintahkan, selalu dituruti dengan senyuman indahnya.

Sempat aku mencobanya memerintah berbohong dengan mengatakan kalau nanti ada yang mencariku, katakanlah aku tidak ada. Mendengar itu, istriku langsung menangis dan memelukku seraya berujar, “Apakah Aa’ (Kakanda) tega membiarkan aku berada di neraka karena perbuatan ini?”

Aku pun tersenyum, lalu kukatakan bahwa itu hanya ingin mencoba keimanannya. Mendengar itu, langsung saja aku mendapat cubitan kecil darinya dan kami pun tertawa.

Sungguh, ini adalah kebahagiaan yang teramat sangat sehingga jika aku harus menggambarkanya, aku tak akan bisa. Dan sangat benar apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dunia hanyalah kesenangan sementara dan tidak ada kesenangan dunia yang lebih baik daripada istri shalihah.” (Riwayat An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Hari terus berganti dan tak terasa usia pernikahanku sudah lima bulan. Masya Allah.

Suatu malam istriku menangis tersedu-sedu, sehingga membangunkanku yang tengah tertidur. Merasa heran, aku pun bertanya kenapa dia menangis malam-malam begini.

Istriku hanya diam tertunduk dan masih dalam isakan tangisnya. Aku peluk erat dan aku belai rambutnya yang hitam pekat. Aku coba bertanya sekali lagi, apa penyebabnya? Setahuku, istriku cuma menangis ketika dalam keadaan shalat malam, tidak seperti malam itu.

Akhirnya, dengan berat hati istriku menceritakan penyebabnya. Astaghfirullah…alhamdulillah, aku terperanjat dan juga bahagia mendengar alasannya menangis. Istriku bilang, dia sedang hamil tiga bulan dan malam itu lagi mengidam. Dia ingin makan mie ayam kesukaanya tapi takut aku marah jika permohonannya itu diutarakan. Terlebih malam-malam begini, dia tidak mau merepotkanku.

Demi istri tersayang, malam itu aku bergegas meluncur mencari mie ayam kesukaannya. Alhamdulillah, walau memerlukan waktu yang lama dan harus mengiba kepada tukang mie (karena sudah tutup), akhirnya aku pun mendapatkannya.

Awalnya, tukang mie enggan memenuhi permintaanku. Namun setelah aku ceritakan apa yang terjadi, tukang mie itu pun tersenyum dan langsung menuju dapurnya. Tak lama kemudian memberikan bingkisan kecil berisi mie ayam permintaan istriku.

Ketika aku hendak membayar, dengan santun tukang mie tersebut berujar, “Nak, simpanlah uang itu buat anakmu kelak karena malam ini bapak merasa bahagia bisa menolong kamu. Sungguh pembalasan Allah lebih aku utamakan.”

Aku terenyuh. Begitu ikhlasnya si penjual mie itu. Setelah mengucapkan syukur dan tak lupa berterima kasih, aku pamit. Aku lihat senyumannya mengantar kepergianku.

“Alhamdulillah,” kata istriku ketika aku ceritakan begitu baiknya tukang mie itu. “Allah begitu sayang kepada kita dan ini harus kita syukuri, sungguh Allah akan menggantinya dengan pahala berlipat apa yang kita dan bapak itu lakukan malam ini,” katanya. Aku pun mengaminkannya.

Subhanallah..

semoga para istri bisa menjadi pakaian yg baik bagi suami, dan para suami bisa menjadi pakaian yg baik bagi istri. Dan yang belum punya jodoh, semoga ALLAH kirimkan jodoh dan segera menikah. Aamiin

Selasa, 26 November 2013

Hijab Gone Wrong

Assalamualaikum bunda n; sista ... berikut ini kami sampaikan sebuah tulisan menarik yang kami COPAS dari tulisan seseorang yang INSYA ALLAH dapat dijadikan sebagai bahan perenungan bagi kita semua. 
 SELAMAT MEMBACA ......
 Hari ini gue pergi ke sebuah mall bergengsi di kawasan Jakarta Pusat untuk ketemuan sama temen kuliah gue. Jarang-jarang gue pergi ke mall itu di akhir minggu kayak hari ini, karena asumsi gue: pasti rame. Asumsi gue bener. Hari ini, mall itu penuh banget sama bule-bule. Gue ketemu sama temen kuliah gue, ngobrol sambil makan, terus gue pulang. Gue pulang lewat toko buku yang liftnya ngehubungin mall dengan salah satu gedung perkantoran dan gedung itu lebih deket ke halte busway.

Pas gue lagi nunggu lift, gue ngeliat ada cewek pake hijab modifikasi yang menurut gue bikin dia keliatan kayak pake
sarang lebah. Bayangin aja dia pake hijab duarangkap, rangkap pertama dibikin jadi kayak rambut, rangkap kedua modelnya agak transparan gitu warna biru tua terus dililit-lilitin di kepalanya dengan aksen berantakan. Buat gue sih keliatannya jadi kayak sarang lebah.


Sepanjang perjalanan pulang, gue terus mikirin fenomena hijab ini, sampe gue sempet ngetwit beberapa pendapat gue. Tapi kayaknya kok nggak afdol ya kalo cuma disampein lewat Twitter, enaknya kalo nyerocos panjang lebar sekalian di blog. Jadilah gue berusaha mengingat poin-poin apa yang mau gue tulis di blog malam ini. Semoga bisa jadi refleksi buat kalian semua, pembaca blog gue yang berhijab atau mau pake hijab.

Nggak dipungkiri lagi, mode hijab sekarang lagi ngetren banget di Indonesia. Buat gue yang minoritas, kerasa banget lho perbedaannya. Selama 4 tahun kuliah aja, entah berapa temen gue yang memutuskan untuk pake hijab.

Kemanapun gue pergi, naik apapun gue, selalu ada anak muda yang berhijab. Gue sih menyambut perubahan ini sebagai sesuatu yang bagus, karena lihat dari segi positifnya sih akhirnya banyak wanita Muslim yang mau menutup sesuatu yang disebut aurat di agama mereka. Diharapkan setelah pake hijab, kelakuan wanita Muslim juga lebih ke arah Muslim dan jadi contoh yang baik untuk masyarakat.

Tapi walaupun sepositif-positifnya gue, tetep aja gue ngerasain banyak banget dampak negatif dengan mode hijab ini. Bukan negatif secara agama, tapi negatif secara image. Gue ngerasa, hijab yang belakangan ini jadi mode, lama-lama
malah dianggap sebagai aksesori semata. Kesan kesucian agamanya hilang karena makin banyak hijab yang dimodel-modelin.


Ya mulai dari punuk unta lah (ini model hijab yang paling gue sebel,emang enak ya ada cepolan tinggi di atas kepala lo?), bentuknya kayak rambut lah, macem-macem deh, gue sendiri juga nggak tau nama-nama modelnya apa karena ya emang nggak pernah pake hahahaha!

Mungkin modifikasi hijab ini dilakukan untuk menarik wanita Muslim untuk berjilbab, dengan pemikiran hijab bisa keliatan update dan bisa menjawab keresahan wanita Muslim yang pengen berhijab tapi takut nggak bisa keliatan modis lagi. Tapi gue nggak setuju tuh sama pemahaman kayak gini karena lama- lama laju modifikasi hijab terkesan makin nggak beraturan dan jadi nggak sesuai dengan norma-norma agama Islam yang ada. Ya harus sesuai norma Islam dong, itu kan perangkat agama.

Daripada hijab dijadiin komoditas mode, sekalian aja pake headscarf ato turban! Sama-sama penutup kepala dan bisa dibikin modis kan?

Contohnya aja deh. Misalnya beberapa tahun lagi selain tren hijab akan ada tren pake kalung salib atau hal-hal yang berkaitan dengan salib kayak kaos gambar salib, gelang dengan bandul salib, dan lain sebagainya. Gue, sebagai orang Kristen, pasti suka, karena gue ngerasa lambang agama gue diterima di masyarakat luas. Tapi gue akan jadi sebel kalo makin banyak orang yang menyalahgunakan pemakaian gambar salib, kayak misalnya muncul motif salib terbalik (yang di agama gue adalah simbol dari Antikristus), atau salib yang dimacem-macemin modelnya, sehingga esensi kesucian dari salib itu hilang.

Lama-lama orang pake ornamen salib bukan untuk semakin mengimani agamanya, tapi untuk gaya-gayaan. Nah, ini yang gue rasakan terhadap laju mode hijab yang makin lama makin cepat ini. Perempuan Muslim lama-lama pake hijab bukan sebagai tanda patuh terhadap perintah agama, tapi cuma karena hijab lagi ngetren. Nanti kalo suatu saat tren hijab ilang, lalu mau diapain dong cewek-cewek Muslim yang pake hijab cuma buat aksesoris doang? Masa disuruh lepas hijabnya?

Maafkan gue, tapi gue masih berpikir bahwa lo pake hijab kalo lo merasa siap. Siap untuk apa?

Siap untuk berpakaian sederhana, siap untuk nahan diri pamer badan lo ke masyarakat, siap untuk menjalankan hidup yang nggak sepenuhnya duniawi. Bahasa gampangnya? Siap mengerem diri pake celana skinny jeans dan baju ketat. Siap menolak kalo ditawari ngerokok atau minum. Kalo di agama Katolik, gue menganalogikan cewek yang siap pake hijab itu
kayak cewek yang memutuskan untuk jadi biarawati.

Kesamaannya terletak di kewajiban untuk menjalankan hidup sederhana. Tapi masalahnya banyak cewek jaman sekarang yang pengen keliatan mewah padahal pake hijab.

Yeeee, lu harus milih salah satu... karena pada dasarnya hijab itu menutup aurat lu dan menutup semua kekayaan lu supaya nggak dilihat dunia... Padahal, kalo aja cewek-cewek itu mau nyari tau lebih banyak, ada kok cara-cara pake hijab yang sederhana tapi masih keliatan rapi dan mewah.
Mewah itu nggak perlu jadi kayak toko perhiasan berjalan kok. Lo punya temen cewek yang bajunya sederhana tapi keliatan rapi dan mewah? Nah, tanyain caranya sama dia. Dengan pemilihan warna dan bentuk baju yang tepat untuk badan kita (tanpa harus ngeliatin lekuk tubuh), kita bisa keliatan rapi, sederhana tapi mewah dengan hijab yang (kata ustad) syar'i.

Actually you can have the best of both worlds, you just gotta work more to achieve it.

Udah ah, sekarang gue mau menyerahkan semuanya ke kalian. Pilih keputusan berhijab karena memang keputusan dari hati atau cuma pengen ikut-ikutan aja? Beneran siap nggak pake hijab? Karena hijab itu bukan sekedar tren.Modifikasi hijab memang lagi tren, tapi esensi dari hijab sendiri adalah sebagai alat agama.

Suatu saat nanti bisa jadi hijab kembali ke bentuk dasarnya. Jangan sampe buta dan nggak bisa ngebedain tren dengan perangkat agama.

Pikir juga, apa yang akan lo lakuin kalo tren modifikasi hijab lenyap dimakan waktu? Bakal tetep pake hijab atau malah lepas hijab karena udah nggak tren lagi?

Minggu, 24 November 2013

Tips Merawat Gamis Spandex

Tips merawat gamis spandex jersey kesayangan supaya awet :
 

Tahap Pencucian :



  • Pisahkan gamis spandex jersey dengan bahan yang kasar,karena dapat merusak serat lembut pada bahan spandex jersey.
  • Pisahkan dengan pakain yang berwarna lain,terutama jika gamis spandex jersey anda berwarna muda
  • Rendam secukupnya kira-kira 20 menit,jangan terlalu lama merendam.
  • Jangan disikat dan diperas terlalu kuat.
  • Tidak mencuci dengan mesin cuci

Tahap Pengeringan :

  • Usahakan untuk tidak menjemur di bawah sinar matahari langsung
  • Gamis jangan digantung menggunakan hanger.
  • Bisa menggunakan pengeringan dengan menggunakan mesin cuci dengan timer yang tidak terlalu lama

Semoga tips sederhana ini bermanfaat.
<<<Happy Shopping>>>
Roemah Az Zahra, The Best Choice For The Best Quality

Senin, 04 November 2013

Berawal Dengan Bismillah ....

Juli 2010 adalah awal dari segalanya .... Yups .. pada bulan itu kami berketetapan hati untuk memulai usaha yang saat ini kami tekuni. Berawal dari modal kecil yang kami miliki pada saat itu, kami mencoba membangun usaha. Awal mula kami berdiri, kami menggunakan nama Roemah Gamis Az Zahra, nama itu kami pilih dengan dengan tujuan agar usaha kami akan selalu berkembang layaknya bunga yang ada di taman.

Pada saat itu kami memulai usaha dengan mencoba "kulakan" di pasar grosir di daerah Kudus, Jawa Tengah. Yups ... Pasar Kliwon tepatnya... Pasar ini menjual berbagai macam produk fashion dengan harga yang menurut kami lebih miring dibandingkan dengan tempat yang lain.

Seiring dengan perkembangan usaha kami, kami mencoba mencari sebuah "identitas" dari produk yang kami jual. Hal ini menurut kami sangan penting, agar kami dapat menentukan segmentasi mana yang dapat kami layani. Kami akhirnya menetapkan diri untuk produk2 yang telah memiliki nama di kalangan customer. Kami berafiliasi dengan beberapa pemegang merk terkenal ato yang lebih dikenal dengan BRANDED PRODUCT. Kami berkerjasama dengan para pemegang merk seperti QIRANI, SIK CLOTHING, NIBRAS dan para pemegang merk terkenal lainnya. Produk yang kami jual lebih mengarah kepada segmentasi pasar MOSLEM FASHION. Hal ini kami lakukan dengan berbagai macam pertimbangan.

Seiring dengan perkembangan usaha kami, kami melakukan beberapa perubahan. Diantaranya adalah perubahan nama BRAND toko kami. Saat ini kami menggunakan nama ROEMAH AZ ZAHRA sebagai BRAND kami. Hal ini dengan tujuan agar nama kami lebih mudah diingat dan lebih ringkas. Saat ini kami sedang melakukan pengembangan usaha, yaitu salah satunya dengan memproduksi BRAND kami sendiri. Jadi selain kami berafiliasi dengan para pemegang merk yang selama ini telah berkerjasama dengan kami, kami juga mencoba mengembangkan BRAND PRODUCT kami sendiri.

Melalui posting ini, kami mohon doa restu kepada seluruh para customer kami. Semoga apa yang kami lakukan ini akan dapat memberikan manfaat dan memberikan barokah bagi kita semua .... Aamiennn ....

Masih belum laku? Ikuti jejak Roemah Az Zahra dan jual cepat di jualo.com

Template by:

Free Blog Templates